Misi Gereja untuk menyeka air mata orang-orang yang menderita

Sebuah kafetaria di Tempat Ziarah Para Martir Jeoldusan di Seoul yang menjadi simbol penganiayaan yang dialami oleh Gereja di Korea telah berubah menjadi sebuah ruang pameran yang memunculkan kesedaran akan penderitaan yang dialami oleh umat Kristian di pelbagai penjuru dunia.

Mar 23, 2018

SEOUL: Sebuah kafetaria di Tempat Ziarah Para Martir Jeoldusan di Seoul yang menjadi simbol penganiayaan yang dialami oleh Gereja di Korea telah berubah menjadi sebuah ruang pameran yang memunculkan kesedaran akan penderitaan yang dialami oleh umat Kristian di pelbagai penjuru dunia.

Aid to the Church in Need (ACN) di Korea, sebuah yayasan kepausan yang membantu Gereja miskin dan yang mengalami penganiayaan di seluruh penjuru dunia, membuka sebuah pameran pada 10 Mac di sebuah kafeteria yang terletak di dekat tempat ziarah itu.

Kardinal Andrew Yeom Soo-jung dari Seoul, ketua ACN Cabang Korea, mengatakan pada Misa yang membuka pameran itu, “Misi Gereja kita adalah menyeka air mata orangorang yang menderita.”

“Saya berterima kasih kepada Tempat Ziarah Para Martir Jeoldusan dan ACN cawangan Korea atas kerjasama mereka dalam melancarkan pameran ini sehingga dapat memberi informasi kepada para penziarah tentang bagaimana umat Kristian dianiaya,” katan Dengan tema “Teraniaya dan Dilupakan.” ACN cawangan Korea telah bekerja keras untuk menyebarkan informasi tentang penderitaan yang dialami oleh umat Kristian di dunia.

Para pengunjung kafeteria dapat melihat situasi yang disajikan melalui sebuah peta dunia yang diletakkan di salah satu dindingnya.

Ruang pameran itu juga memberi informasi terperinci tentang kejadian- kejadian masa lalu dan sebuah daftar gereja-gereja yang menjadi korban.

Pameran ini akan meningkatkan kesedaran tentang para martir zaman moden dan membantu para penziarah untuk mengenang umat Kristian yang mengalami penganiayaan dalam doadoa mereka.--Ucanews.com

Total Comments:0

Name
Email
Comments