Pejuang masyarakat adat, Fr Stan Swamy, meninggal dalam tahanan

Para pemimpin Gereja Katolik di India menyatakan rasa dukacita mereka atas kematian paderi Yesuit, Stanislaus Lourduswamy, juga dikenali sebagai Fr Stan Swamy, yang meninggal semasa dalam tahanan pada 5 Julai.

Jul 10, 2021

RANCHI, Jharkand, India: Para pemimpin Gereja Katolik di India menyatakan rasa dukacita mereka atas kematian paderi Yesuit, Stanislaus Lourduswamy, juga dikenali sebagai Fr Stan Swamy, yang meninggal semasa dalam tahanan pada 5 Julai.

“Fr Stan terkenal sebagai pekerja Tuhan yang bekerja tanpa lelah untuk umat kurang bernasib baik dan tertindas, karyanya sentiasa memperjuangkan martabat dan suara mereka,” kata Kardinal Oswald Gracias, presiden Konferensi para Uskup Katolik India.

Fr Swamy meninggal pada usia 84 tahun setelah lapan bulan terakhir hidupnya dihabiskan di penjara. Paderi itu dituduh melakukan kegiatan keganasan bagi pihak masyarakat India berkasta rendah. Paderi Yesuit, Jerry Cutinha, ketua wilayah kongregasi Yesuit di Jamshedpur, mengimbas kembali karya-karya Fr Swamy di kalangan kaum Adivasis, Dalit dan masyarakat terpinggir lainnya.

Sepanjang hidupnya, imam itu memperjuangkan hak-hak orang asli dan terpinggir di negeri Jharkhand.

“Kami sangat sedih atas kematian Fr Stan Swamy,” kata Kardinal Oswald.

“Kami bersyukur kepada Tuhan atas kehidupan dan komitmen Fr Stan terhadap penduduk peribumi yang miskin,” kata kardinal itu seraya mengatakan kekesalannya terhadap penahanan paderi Yesuit tersebut yang amat “memedihkan dan menyayat hati.”

“Di bawah undang-undang jenayah India, seseorang tidak bersalah hingga terbukti bersalah,” kata Kardinal Gracias. “Kes Fr Stan bahkan tidak didengar di muka pengadilan,” katanya.

“Pelayanan untuk peribumi yang tertindas ini ada risikonya namun Fr Stan terus fokus untuk melayani mereka yang miskin,” kata kardinal. Prelatus itu menyatakan harapan agar “kebenaran akan segera keluar” dan nama imam itu “akan dibersihkan dari segala konspirasi jenayah.”

Keuskupan Agung Ranchi di mana imam Yesuit itu bertugas selama bertahun-tahun mengiktiraf paderi itu sebagai “juara dalam memperjuangkan hak asasi penduduk peribumi, pejuang keadilan dan simbol keberanian.”

Dalam kenyataannya, Uskup Agung Felix Toppo dari Ranchi dan Uskup Auksilari, Theodore Mascarenhas mengatakan penahanan Fr Swamy adalah “refleksi menyedihkan bagi mereka yang tidak bersalah, tetapi ditangkap dan pengadilan enggan membenarkan mereka diikat jamin.” — ucanews

Total Comments:0

Name
Email
Comments