Pembukaan semula Gereja di Malaysia Timur, para Uskup utamakan SOP

Jun 20, 2020

KENINGAU: Para Uskup/ Agung di Sabah dan Sarawak gembira dengan pengumuman kerajaan yang membenarkan rumah ibadat bukan Islam untuk dibuka semula.

Kini Gereja-gereja dan chapel di Sabah serta Sarawak sedang sibuk membuat persiapan seperti menubuhkan Tim Tindakan Paroki, melatih para sukarelawan, menyiapkan peralatan-peralatan keselamatan yang diperlukan dan banyak lagi.

Keuskupan Keningau kembali merayakan Misa pada 20 dan 21 Jun 2020. Antara Paroki yang dibuka pada 20 dan 21 Jun ialah Paroki Katedral St Francis Xavier, St Theresa Tambunan, Holy Cross Toboh, St Anthony Tenom dan Roh Kudus, Sook. Semua Gereja ini telah mengelu arkan Prosedur Operasi Standard (SOP) mereka sendiri. Selain itu, Keuskupan juga tetap menyediakan Misa Kudus dalam talian bagi para umat yang tidak dapat mengikuti Misa Kudus umum.

Ketua Keuskupan Agung Kuching, Uskup Agung Poh, mengatakan Gereja-gereja Katolik di bawah pentadbirannya belum dibuka pada minggu ini dan masih membuat persiapan teliti.

"Kami menggunakan masa ini untuk melatih tim-tim pelayanan selaras dengan SOP bagi memastikan semua penganut dapat menghadiri Misa dalam masa terdekat ini," katanya.

Di Keuskupan Miri, Misa Kudus dirayakan pada 21 Jun 2020, di lapangan terbuka iaitu di kawasan tempat letak kereta Gereja  Mater Dei (CMD) di Lutong. 

Gereja dan pusat Misa lain yang turut dibuka pada hari yang sama di Miri ialah Katedral St Joseph, Carmelite Church, Gereja St Anthony Tudan, Gereja St Dominic dan Gereja Rosary, Taman Tunku.

Uskup Richard mengatakan Misa Kudus di lapangan terbuka adalah sesuai untuk keluarga yang mempunyai anak kecil dan golongan berisiko. Mereka boleh berada di dalam kereta semasa Misa dan Komuni akan dibawa kepada mereka. Tempat letak kereta boleh memuatkan 100 buah kereta dengan penjarakan sosial.

Di Sibu, Uskup Joseph Hii mengatakan gereja akan menghadkan jumlah kehadiran umat kepada 100 orang meskipun kerajaan Sarawak membenarkan  kehadiran seramai 250 orang.

Seperti Uskup Agung Simon Poh, Uskup Hii juga menjelaskan gereja-gereja Katolik di Sibu belum dibuka pada minggu ini tetapi mereka sedang bekerja keras memastikan SOP dilaksanakan dan dipatuhi.

Uskup Hii juga sedang meneliti kemungkinan membenarkan kongregasi bergilir-gilir menghadiri Misa setelah Gereja dibuka kembali. Sebagai contoh, pada minggu tertentu, ada beberapa KKD mengikut jadual untuk merayakan Misa umum. Namun ini masih di peringkat perancangan.

Buat masa ini, prelatus itu menunggu kesediaan dari paderipaderi paroki untuk membuka Gereja kembali dengan mematuhi SOP. --pelbagai sumber berita tempatan