Penulis blog ditahan akibat pertahan nasib banduan yang diberi racun dalam makanan

Seorang aktivis dan blogger terkenal beragama Katolik mengakhiri mogok makan selama dua minggu di sebuah penjara di Vietnam.

Aug 03, 2018

HO CHI MINH, Vietnam: Seorang aktivis dan blogger terkenal beragama Katolik mengakhiri mogok makan selama dua minggu di sebuah penjara di Vietnam.

Beliau menamatkan mogok lapar itu selepas bertemu beberapa orang diplomat Amerika Syarikat.

“Blogger ‘Mother Mushroom’ Nguyen Ngoc Nhu Quynh mengakhiri mogok makan setelah beberapa orang pegawai dari Kedutaan Amerika Syarikat mengunjunginya di penjara pada 23 Julai,” demikian pernyataan Jaringan Blogger Vietnam pada 25 Julai.

Quynh, 39, tengah menjalani hukuman penjara selama 10 tahun kerana menerbitkan tulisan anti-pemerintah dan memperjuangkan para tahanan politik.

Dia mulai melakukan mogok makan pada 6 Julai untuk memprotes perlakuan buruk di Penjara Kem Nombor Lima, d daerah Thanh Hoa, kira-kira 1,200 KM dari rumahnya di daerah Khanh Hoa.

Sejak dipindahkan ke penjara itu pada Januari lalu dari Nha Trang, kampung halamannya, ibu kepada dua orang anak itu melakukan mogok makan tiga kali untuk membantah layanan buruk terhadap para banduan termasuk pemberian racun pada makanan.

Jaringan itu mengatakan mereka memanggil kedutaan asing di Vietnam dan organisasi hak asasi manusia (HAM) internasional untuk mengunjungi Quynh di penjara sebagai sebuah cara untuk mendesak pemerintah.

Para blogger itu mengatakan perwakilan Uni Eropah telah meminta izin kepada pemerintah untuk mengunjungi Quynh.

Pembela Hak Sivil beribu pejabat di Sweden pada tahun lalu menggambarkan penangkapan Quynh sebagai “tekanan terhadap keberaniannya membela HAM.”

Human Rights Watch (HRW) mengkritik Vietnam sebagai salah satu pemerintahan yang paling represif di Asia. Aduan itu telah diajukan kepada Dewan HAM PBB baru-baru ini.

Phil Robertson, wakil direktur Asia HRW berkata dalam tujuh bulan pertama tahun ini, pemerintah menghukum dan memenjarakan lebih 27 blogger dan aktivis HAM yang disabitkan dengan pelbagai undang-undang yang kejam. —ucanews.com

Total Comments:0

Name
Email
Comments