Perang — kejahatan terhadap kemanusiaan

Dengan banyaknya warga sivil yang maut dan hancurnya kota-kota serta infrastrukturnya, “perang moden itu sendiri merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan,” kata Sri Paus Fransiskus.

Jan 28, 2024

Peperangan tidak menyelesaikan masalah sebaliknya menyebabkan kematian dan kehancuran kota-kota.


KOTA VATIKAN: Dengan banyaknya warga sivil yang maut dan hancurnya kota-kota serta infrastrukturnya, “perang moden itu sendiri merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan,” kata Sri Paus Fransiskus.

Setelah mendaraskan doa Angelus bersama dengan sekitar 10,000 pengunjung di Dataran Sto Petrus pada Januari 14, Sri Paus mendesak masyarakat untuk mengenang “mereka yang menderita kekejaman perang di banyak belahan dunia, terutama di Ukraine, Palestine dan Israel.”

“Pada awal tahun ini,” katanya, “kita saling bertukar harapan akan perdamaian, namun senjata terus membunuh dan menghancurkan.”

Bapa Suci Fransiskus berdoa agar para pemimpin dari pihakpihak yang bertikai merenungkan fakta bahawa perang bukanlah cara untuk menyelesaikan masalah “kerana perang menyebabkan kematian di kalangan warga sivil, menghancurkan kota-kota serta infrastruktur.”

“Dengan kata lain,” katanya, “saat ini perang itu sendiri merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.”

Bapa Suci mengulangi perkataannya, “Janganlah kita melupakan hal ini: perang itu sendiri merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan. Manusia memerlukan perdamaian! Dunia memerlukan perdamaian!”

Dalam doa Angelus itu, Sri Paus Fransiskus menyampaikan refleksi hari Minggu dari Injil Sto Yohanes tentang Yesus memanggil muridmurid- Nya pertama.

Yesus bertanya kepada mereka, “Apa yang kamu cari?” Pertanyaan tersebut, kata Sri Paus Fransiskus, mengundang mereka untuk membahagikan hasrat terdalam di hati mereka.

“Dia tidak ingin mendapatkan ‘pengikut’ yang berfikiran sempit. Tuhan menginginkan orang-orang yang mempertanyakan diri mereka sendiri dan membiarkan diri mereka diselubungi oleh firman-Nya.”

Bapa Suci Fransiskus, menjelaskan bahawa menjadi murid Yesus bererti “mencari Yesus, tinggal bersama Yesus dan mewartakan Yesus.”

Perjumpaan pertama para murid dengan Yesus adalah “pengalaman yang sangat kuat sehingga muridmurid itu selalu ingat saat itu,” katanya seraya mencatat bahawa Injil Yohanes mengatakan, “saat itu sekitar pukul empat petang.”

Catatan waktu dalam Injil itu adalah ajakan kepada umat Kristian agar menghargai dan menikmati pengalaman mereka bertemu Tuhan, kata Bapa Suci.

Sri Paus Fransiskus mendorong umat untuk merenungkan pengalaman mereka sendiri, dengan bertanya pada diri sendiri: “Bila aku mengalami perjumpaan dengan Tuhan? Bila Tuhan telah menyentuh hatiku?” Dan pertanyaan ini harus ada pada kita: Bagaimana saya dapat mewartakan keindahan perjumpaan dengan Tuhan?” -- media Vatikan

Total Comments:0

Name
Email
Comments