Sangti Papa mohon umat bantu rakyat Myanmar
Sri Paus Fransiskus meminta umat membantu rakyat Myanmar, terutama mereka yang terlantar akibat konflik yang sedang berlangsung di negara itu sejak rampasan kuasa oleh pihak junta pada 1 Februari.
Jun 25, 2021
TAKHTA SUCI: Sri Paus Fransiskus meminta umat membantu rakyat Myanmar, terutama mereka yang terlantar akibat konflik yang sedang berlangsung di negara itu sejak rampasan kuasa oleh pihak junta pada 1 Februari.
“Saya bergabung dengan para uskup Myanmar, yang pada minggu lalu meminta perhatian seluruh dunia atas pengalaman mengerikan yang dialami ribuan orang di negara itu yang terlantar dan sengsara kerana kelaparan," kata Sri Paus selepas memimpin doa Angelus pada 20 Jun.
Pada 11 Jun, para uskup Katolik Myanmar mengeluarkan pernyataan yang menyeru perdamaian, koridor kemanusiaan di zon konflik, dan penghormatan terhadap kesucian tempat ibadat.
Para uskup mendesak umat beriman di Myanmar untuk memulai masa doa yang sungguh-sungguh, memohon belas kasih di hati semua orang dan perdamaian bagi Myanmar dengan Misa harian, adorasi, dan rosario.
“Semoga Hati Kristus menyentuh hati semua orang yang membawa perdamaian atas Myanmar,” kata Sri Paus Fransiskus.
Merayakan Hari Pelarian Sedunia, Sangti Papa mengingatkan umat beriman untuk “membuka hati bagi para pelarian" dan cuba memahami kesedihan serta kegembiraan mereka.
“Semoga kita belajar dari ketabahan dan keberanian mereka. Jadi, bersama-sama, kita akan membuat komuniti yang lebih manusiawi, bertumbuh sebagai satu keluarga besar,” kata Uskup Roma itu.
Hampir setiap hari terjadi protes di Myanmar sejak rampasan kuasa yang memaksa reformasi demokrasi selama satu dekad berakhir. Ia juga mencetuskan aksi mogok yang melumpuhkan di negara itu.
Sidang Umum Bangsa-Bangsa pada 18 Jun lalu menyerukan agar penghantaran senjata ke Myanmar dihentikan dan mendesak junta menghormati keputusan pilihan raya serta membebaskan tahanan politik.
“Risiko perang saudara skala besar sangat nyata,” kata utusan khusus PBB untuk Myanmar,Christine Schraner Burgener, kepada Sidang Umum setelah pemungutan suara. — LiCASnews
Total Comments:0