Tentera Myanmar menyerbu biara Katolik, menahan para paderi
Tentara Myanmar menyerbu sebuah biara Katolik di Keuskupan Agung Mandalay awal minggu ini dan menyoal siasat para paderi yang didakwa mempunyai hubungan dengan gerakan melawan junta.
Jun 18, 2021
MANDALAY, Myanmar: Tentara Myanmar menyerbu sebuah biara Katolik di Keuskupan Agung Mandalay awal minggu ini dan menyoal siasat para paderi yang didakwa mempunyai hubungan dengan gerakan melawan junta.
Para paderi itu dibawa ke balai polis untuk disoal siasat selama hampir 24 jam, kata salah seorang imam yang meminta untuk tidak ditulis namanya.
Beliau mengatakan polis menyoal mengenai latar belakang para paderi dan kegiatan mereka. Pemimpin Gereja Katolik lainnya di Myanmar tidak dapat dihubungi untuk mendapatkan ulasan mereka atas insiden tersebut.
Serbuan terhadap Gereja itu terjadi selepas beberapa hari beberapa Gereja Katolik menjadi sasaran serangan pasukan keamanan pemerintah.
Pada hari Minggu Tubuh dan Darah Kristus (Corpus Christi) Gereja Maria Ratu Damai di Daw Ngan Kha, kota Demoso, di negeri Kayah, berulang kali diserang peluru artileri.
Tidak ada korban jiwa atau cedera dilaporkan atas serangan itu, tetapi gereja mengalami kerosakan parah dan beberapa rumah di sekitarnya juga ikut hancur.
Serangan itu adalah yang keenam kalinya oleh militan dalam masa dua minggu terhadap gereja-gereja Katolik di wilayah itu, kata seorang imam tempatan kepada LiCAS. news yang meminta untuk namanya dirahsiakan.
Pada hari 15 Jun, sebuah kumpulan milisi di Kayah mengumumkan penghentian serangan terhadap sasaran junta setelah adanya desakan dari masyarakat setempat untuk menghentikan pertempuran yang telah menyebabkan lebih dari 100,000 orang menjadi pelarian.
Pasukan Pertahanan Nasional Karen, salah satu dari beberapa milisi sivil terbesar yang dibentuk dalam beberapa minggu terakhir untuk menentang rampasan kuasa ketenteraan 1 Februari, mengatakan untuk sementara mereka tidak akan melakukan serangan, namun tetap menentang rampasan kuasa oleh pihak junta.
Pasukan Pertahanan Rakyat yang bersekutu dengan kelompokkelompok pro-demokrasi telah membendung usaha junta militer untuk menegakkan ketertiban.
Beberapa aktivis mengatakan penggunaan senjata berat oleh junta sebagai tanggapan atas serangan mereka telah membahayakan nyawa orang tidak bersalah.
Myanmar berada dalam kekacauan sejak junta menggulingkan pemerintah Aung San Suu Kyi, dengan alasan telah terjadi penyelewengan semasa pilihan raya November tahun lalu. — LiCASnews
Total Comments:0