Tokoh agama, ilmuwan akan bertemu di Vatikan untuk konferensi perubahan iklim

Vatikan akan menjadi tuan rumah pertemuan besar para pemimpin agama dan ilmuwan dunia menjelang Konferensi Perubahan Iklim Persatuan Bangsa-Bangsa (COP26) pada bulan November di Glasgow, Scotland.

Jun 25, 2021

Pada tahun lalu Gereja di Bangladesh melancarkan gerakan penanaman pohon sebagai bagian dari tanggapan terhadap ensiklik Laudato si Paus Fransiskus. (Foto RVA)


TAKHTA SUCI:
Vatikan akan menjadi tuan rumah pertemuan besar para pemimpin agama dan  ilmuwan dunia menjelang Konferensi Perubahan Iklim Persatuan Bangsa-Bangsa (COP26) pada bulan November di Glasgow, Scotland. 

Pertemuan itu bertujuan untuk membuat keputusan bersama  untuk disampaikan pada KTT  yang merupakan “momen penting  dalam sejarah umat manusia.”

Konferensi yang akan diadakan pada 4 Oktober, dengan tema  “Iman dan Sains: Menuju COP26,”  diadakan oleh Kedutaan England  dan Itali. 

Pertemuan ini akan melibatkan sekitar 40 pemimpin dari agamaagama besar dunia dan 10 ilmuwan dan akan mengeluarkan seruan  bersama untuk COP26.

Dalam sidang akhbar pada 17 Jun, Uskup Agung Paul Richard  Gallagher, Setiausaha Hubungan Antara Negara (Menteri Luar Negeri) Vatikan mengatakan Sri Paus  Fransiskus kemungkinan akan  mengikuti acara pada bulan Oktober itu.

Uskup Agung itu mengatakan  Bapa Suci sangat komited pada  masalah perubahan iklim dan kemungkinan besar akan menyertai  perhimpunan itu. 

Vatikan akan mengesahkan kehadiran Sangti Papa ke acara ini  beberapa hari mendatang.

Uskup Agung Gallagher menekankan bahawa iman memiliki  peranan dalam mencari solusi  cabaran perubahan iklim.

“Anda harus memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki  jika ingin menghadapi cabaran  ini,” katanya seraya menambah  bahawa iman, agama, dan dimensi  spiritual manusia juga sangat penting.

“Jika kita mengabaikan aspek ini  dan berfikir bahawa satu-satunya  solusi adalah politik yang baik atau  sains yang baik, maka kita tidak  berhasil,” kata uskup agung itu.

“Agama adalah semacam visi  terpadu tentang kehidupan, dunia,  dan segala isinya. Agama mencakup semua masalah yang mempengaruhi keberadaan kita sebagai  manusia,” kata Uskup Agung Gallagher.

Prelatus itu mengatakan desakan untuk menghadapi perubahan iklim semakin meningkat,  dan pandemik telah menunjukkan  bagaimana pelbagai krisis ekonomi, sosial, dan sumber makanan  mempengaruhi semua orang di  planet ini.

Uskup Agung Gallagher mengatakan para pemimpin agama harus  menekan polisi mereka untuk  membuat keputusan yang berani  semasa konferensi PBB di Glasgow, Scotland. 

Menurut, “COP26 mungkin akan menjadi momen kunci  dalam sejarah umat manusia.  Akan ada pilihan sukar yang harus  dibuat dan dengan rahmat Tuhan,  semoga kita memiliki keberanian  untuk membuat pilihan itu. —  LiCASnews

Total Comments:0

Name
Email
Comments